Selasa, 28 Februari 2012

Agama Bumi dan Agama Langit

Oleh : Dr. I Nyoman Mudiarcana

Dr. H.M . Rasjidi, dalam bab ketiga bukunya; “Empat Kuliah Agama Islam Untuk Perguruan tinggi” membagi agama-agama ke dalam dua kategori besar, yaitu agama-agama alamiah dan agama-agama samawi. Agama alamiah atau agama Bumi adalah agama budaya, agama buatan manusia. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah agama Hindu dan Budha. 

Agama samawi atau agama Langit adalah agama yang berasal dari Tuhan. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah agama Yahudi, Kristen, dan Islam. Dalam bab Keempat dengan judul “Agama Islam adalah Agama Samawi Terakhir” Rasjidi dengan jelas menunjukkan atau menempatkan Islam sebagai puncak dari agama langit. Hal ini dapat dipahami karena Rasjidi bukan saja seorang guru besar tentang Islam, tetapi juga seorang Muslim yang saleh. 

Tulisan ini mencoba menampilkan beberapa Ayat-ayat/surat-surat/mantra-mantra/seloka-seloka sebagai pelengkap kategori Agama Bumi dan Agama Langit. Tulisan ini hanya menyajikan fakta tertulis didalam kitab suci Agama Langit dan Agama Bumi, selain kriteria yang sudah banyak dibahas oleh para “penemu” kriteria agama langit dan Bumi. Tulisan ini bukan pula dimaksudkan untuk menyinggung keyakinan seseorang. Hanya menyajikan Fakta seperti apa yang termuat dalam kitab suci masing-masing Agama Bumi dan agama Langit. 

Beberapa kriteria tambahan untuk Agama Langit/agama Samawi adalah : 
  1. Kitab Suci Agama langit mengatakan; Matahari beredar menurut garis edarnya/orbitnya.(Al Qur’an Surat Yassin, An Abiya,Al Faathir, maupun Injil Yosua 10/13)
  2. Kitab Suci Agama langit mengatakan: Bumi dihaparkan, langit dibentangkan, gunung ditancapkan sehingga Bumi tidak bergerak untuk selamanya (Al Quran dan Injil). 
  3. Kitab Suci Agama Langit mengatakan : Bumi mempunyai tiang-tiang (I Samuel 2/8) 
  4. Kitab Suci Agama langit mengatakan : Bumi mempunyai empat sudut (Wahyu 7/1)
  5. Kitab suci Agama langit mengatakan : Bumi tidak pernah bergoyang untuk selamanya (Mazmur 104/5)
  6. Tuhan Injil membawa kekacauan diatas Bumi, Tuhan Injil ( Agama Langit) dalam Matius 10/34 berkata : Jangan kamu menyangka bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.
  7. Tuhan Agama langit tidak mengijinkan menyembah Tuhan-Tuhan yang lain. Masing-masing Agama langit punya Tuhannya sendiri-sendiri yang tidak Boleh disembah oleh yang lainnya, Sehingga di NegaraTimur Tengah paling tidak ada 3 pribadi Tuhan yang masing-masing mempunyai karakter yang berbeda yaitu: Yehovah, Allah Yesus, dan Allah Swt. Masing-masing Tuhan ini akan murka, kalau umatnya menyembah Tuhan yang lain. 
  8. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, kamu bukan menyembah Tuhan yang Aku sembah. Agamaku agamaku, Agamamu agamamu. (Al Kafiru) 
Dari bukti-bukti no 1-5 diatas, kita mengetahui bahwa penulisa kitab Agama Samawi/Agama Langit adalah penglihatan mahluk yang tinggal di Bumi. Agama Samawi/Agama Langit melihat segala sesuatunya di langit dan di Bumi dari Bumi. Penulis Kitab Agama Samawi/agama Langit tinggal di Bumi dan tidak pernah ke Langit untuk melihat Bumi dari langit.

Beberapa kriteria untuk Agama Bumi/Agama Ardhi adalah : 
  1. Kitab Suci Agama Bumi mengatakan : Bumi berbintik bintik dan bertempat tinggal dilangit. Bumi berputar mengitari Matahari yang bagaikan Ayah (YayurVeda III.6)
  2. Kitab suci agama Bumi mengatakan : Langit dan Bumi bertumpu pada porosnya dan berputar pada porosnya seperti sebuah roda ( RgVeda X.89.4) 
  3. Kitab Suci Agama Bumi mengatakan : Bumi bergerak dan bergetar, Bumi bergerak karena api dibagian dalam perut Bumi (AtharvaVeda XII.I.37)
  4. Tuhan Agama Bumi tidak pernah cemburu, maupun iri hati kepada umat Manusia seperti kata dalam Bagawag Gita IX.29 sebagai berikut : Aku tidak pernah iri dan selalu adil terhadap semua mahluk. BagiKu tidak ada yang paling Aku benci dan tidak ada yang paling Aku kasihi. Tetapi yang selalu berbakti kepadaKu, dia akan berada padaKu dan Aku selalu bersamanya.
  5. Tuhan Agama Bumi sangat toleran dan membebaskan umat manusia untuk memilih jalan menuju kepadaNya seperti kata Bagawan Gita IV.11 berikut : Apapun jalan yang ditempuh manusia menuju kearahKu, akan Aku terima sama. Manusia menuju kearahKu dengan berbagai jalan.
  6. Tuhan Agama Bumi hanya Satu, Manusia yang menyebut Banyak seperti mantra RgVeda I.64.46 berikut : Ekam sadvipra bahuda vadanti artinya Hanya satu Tuhan, orang pintar menyebut dengan banyak nama.
  7. Tuhan yang hanya satu juga dipertegas dalam kitab sutasoma Bineka Tunggal Ika tan Hana Dharma mangrua artinya Mekipun berbeda-beda, tetap satu, tidak ada kebenaran (Tuhan) dua. Dari bukti-bukti no 1-3 maka dapat dipastikan; penulis kitab suci Agama Bumi tinggal di Langit dan melihat bumi beserta penghuninya dari langit, sehingga Bumi kelihatan Bundar, Bumi berputar mengelilingi Matahari. 
 Jadi apa kesimpulannya ????